part 6
Pentingkah aku mengetahui apa penyakitku? pentingkah aku tahu kapan aku bisa terbangun dari keadaan seperti ini? pentingkah akau tahu bahwa aku bisa sembuh seperti sediakala? yang terpenting buatku sekarang adalah aku bisa menerima keadaanku saat ini tapi dengan tidak menyerah dengan keadaan seperti ini, aku harus terus berjuang untuk dapat bisa bangun dan berlari dari ruangan ini.
Aku senang memiliki banyak teman, teman wanita atau teman pria, mereka selalu ada ketika aku membutuhkannya, mereka semua menyayangiku, semuanya terlihat dari perhatian dan dukungan yang mereka berikan kepadaku saat ini. Mereka rajin datang melihat keadaanku atau menelpon mamaku untuk menanyakan perkembanganku. Aku rindu bersama mereka, aku rindu menghabiskan waktuku bersama mereka, terlalu lama aku kehilangan waktuku untuk bersama. Dulu kami sering mengobrol berjam-jam di cafe, belanja bersama atau ke salon, ngbrol-ngobrol masalah tidak penting atau curhat-curhat masalah laki-laki sambil minum dan merokok, tempat favoritku bersama teman-teman adalah sebuah cafe di kawasan gaul di kota kami, yang tempatnya cozy dan tentu saja murah meriah untuk dapat minum-minum sepuasnya buat tempat selevel cafe di kawasan ini, kami biasa menghabiskan waktu di spot yang jaraknya dekat dengan balkon, sofa hitam yang dipenuhi oleh bantal-bantal besar meja kayu dan lilin minyak diatasnya, tempatnya yang sedikit remang-remang membuat tempat itu serasa milik sendiri, kami bisa tiduran disana, kaki naik ke atas atau kalo perlu membawa kartu remi, alhasil tempat itu bukan hanya sekedar tempat nongkrong, minum dan merokok tapi tempat kedua kami menghabiskan waktu selain di rumah. Kegiatan favorite lainnya adalah ke salon, creambath, luluran atau potong rambut atau meni-pedi, so girl.. dan kami pun punya tempat khusus untuk perawatan rambut kami akan datang ke salon yang letaknya berdekatan dengan tempat Evi tinggal, salon yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh para pelanggannya, sehingga terkadang kami harus waiting list terlebih dahulu. Perawatan yang paling kusukai dari salon itu adalah creambathnya, creambath yang bisa memakan waktu hampir 2 jam ini sangat lengkap dengan luluran di bagian punggung ditambahkan dengan pijatan di bagian tangan dan punggung lalu sambil kepalaku di olesi cream dan dipijat sementara akan ku biarkan kakiku di reflexi, sepulangnya dari salon itu akan akan dapat tertidur pulas.
Makanan kesukaan aku dan teman-temanku adalah sejenis mie-miean dan makanan pedas, salah satunya adalah makanan khas kotaku, mie kocok, kami bisa makan mie saja ketika makan siang dan nanti pada saat pulang kantor dan kelaparan kami akan mencari mie lagi, makan di pinggir jalan atau makan di kaki lima atau makan di resto semuanya tidak menjadi masalah asalkan memenuhi standar kami yaitu enak, murah dan bisa ngobrol. Ada satu tempat mie kocok yang sampai sekarang tak terlupakan, kaki lima ditempat ramai dekat dengan trafic light, kuah yang pedas bercampur dengan asam dari perasan jeruk limau lalu dicelup oleh kerupuk kampung benar-benar unforgetable, membuatku semakin ingin bangun lalu mengajak mereka ke tempat itu, rasa pedas dan asam mie kocok itu sudah berada di ujung lidahku, aku hanya bisa berharap lagi dan berandai aku akan ku minta suster itu menyuntikan rasa mie kocok asam pedas itu di infusku.
Aku senang memiliki banyak teman, teman wanita atau teman pria, mereka selalu ada ketika aku membutuhkannya, mereka semua menyayangiku, semuanya terlihat dari perhatian dan dukungan yang mereka berikan kepadaku saat ini. Mereka rajin datang melihat keadaanku atau menelpon mamaku untuk menanyakan perkembanganku. Aku rindu bersama mereka, aku rindu menghabiskan waktuku bersama mereka, terlalu lama aku kehilangan waktuku untuk bersama. Dulu kami sering mengobrol berjam-jam di cafe, belanja bersama atau ke salon, ngbrol-ngobrol masalah tidak penting atau curhat-curhat masalah laki-laki sambil minum dan merokok, tempat favoritku bersama teman-teman adalah sebuah cafe di kawasan gaul di kota kami, yang tempatnya cozy dan tentu saja murah meriah untuk dapat minum-minum sepuasnya buat tempat selevel cafe di kawasan ini, kami biasa menghabiskan waktu di spot yang jaraknya dekat dengan balkon, sofa hitam yang dipenuhi oleh bantal-bantal besar meja kayu dan lilin minyak diatasnya, tempatnya yang sedikit remang-remang membuat tempat itu serasa milik sendiri, kami bisa tiduran disana, kaki naik ke atas atau kalo perlu membawa kartu remi, alhasil tempat itu bukan hanya sekedar tempat nongkrong, minum dan merokok tapi tempat kedua kami menghabiskan waktu selain di rumah. Kegiatan favorite lainnya adalah ke salon, creambath, luluran atau potong rambut atau meni-pedi, so girl.. dan kami pun punya tempat khusus untuk perawatan rambut kami akan datang ke salon yang letaknya berdekatan dengan tempat Evi tinggal, salon yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh para pelanggannya, sehingga terkadang kami harus waiting list terlebih dahulu. Perawatan yang paling kusukai dari salon itu adalah creambathnya, creambath yang bisa memakan waktu hampir 2 jam ini sangat lengkap dengan luluran di bagian punggung ditambahkan dengan pijatan di bagian tangan dan punggung lalu sambil kepalaku di olesi cream dan dipijat sementara akan ku biarkan kakiku di reflexi, sepulangnya dari salon itu akan akan dapat tertidur pulas.
Makanan kesukaan aku dan teman-temanku adalah sejenis mie-miean dan makanan pedas, salah satunya adalah makanan khas kotaku, mie kocok, kami bisa makan mie saja ketika makan siang dan nanti pada saat pulang kantor dan kelaparan kami akan mencari mie lagi, makan di pinggir jalan atau makan di kaki lima atau makan di resto semuanya tidak menjadi masalah asalkan memenuhi standar kami yaitu enak, murah dan bisa ngobrol. Ada satu tempat mie kocok yang sampai sekarang tak terlupakan, kaki lima ditempat ramai dekat dengan trafic light, kuah yang pedas bercampur dengan asam dari perasan jeruk limau lalu dicelup oleh kerupuk kampung benar-benar unforgetable, membuatku semakin ingin bangun lalu mengajak mereka ke tempat itu, rasa pedas dan asam mie kocok itu sudah berada di ujung lidahku, aku hanya bisa berharap lagi dan berandai aku akan ku minta suster itu menyuntikan rasa mie kocok asam pedas itu di infusku.
<< Home